Konsumsi Fast Food Picu Perubahan Mood

Para peneliti dari University of Las Palmas de Gran Canarian dan University of Granada, melakukan studi tentang fast food, terkait dengan mood yang sering tiba-tiba naik dan turun tanpa penyebab yang pasti.

Dalam studi tersebut, kondisi psikologis peserta penelitian yang mengonsumsi fast food dan tidak mengonsumsi fast foodtelah diteliti dan dibandingkan.

Hasilnya, 51% relawan penggemar fast food cenderung lebih mudah depresi dan merasa sedih, serta mengalami perubahan mood yang cepat.

Penelitian kemudian berlanjut pada pengamatan terhadap mereka yang hidup sehat, berolahraga, menghindari fast food, sering mengonsumsi buah dan sayuran, tidak merokok dan bekerja setidaknya 45 jam setiap minggu. Hasilnya, mereka cenderung menyenangkan, merasa puas akan hidupnya, memiliki selera humor tinggi dan jarang mengalami mood swing.

Sedangkan mereka yang seringkali mengonsumsi fast food, cendeung sering mengalami mood swing.

Dilansir dari Indiatimes, Nisha Jadhav, ahli nutrisi dan diet di Mumbai menjelaskan bahwa makanan yang tak sehat dapat membuat Anda sedih dan sering mengalami mood swing. Makanan kaya lemak trans dan lemak jenuh ini sangat mempengaruhi mood seseorang, serta mampu memicu depresi saat menghadapi masalah.

Para ahli pun merekomendasikan agar selalu memilih menu makanan sehat dan menghindari makanan manis dan kaya lemak agar mood tetap terjaga.